Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia Yang Sering Terjadi

Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia Yang Sering Terjadi

Christine Tracy – Pernahkah Anda membayangkan bahwa tubuh Anda mengalami kesulitan buang air kecil atau besar setiap hari? Merupakan salah satu gangguan pada sistem ekskresi yang dapat berdampak lebih besar bagi kesehatan. Untuk menjaga fungsi organ dalam tubuh Anda, berikut berbagai penyakit pada sistem ekskresi yang harus Anda waspadai.

Tubuh manusia mengeluarkan sisa metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan melalui sistem ekskresi. Sistem ini dibentuk oleh ginjal, hati, usus besar, paru-paru dan kulit yang memiliki fungsi masing-masing.

Limbah metabolisme harus diolah dan dikeluarkan melalui proses ekskresi. Perubahan pada sistem ini dapat menyebabkan penumpukan produk limbah di dalam tubuh, sehingga memicu berbagai masalah kesehatan.

Berikut beberapa penyakit pada sistem ekskresi yang harus Anda waspadai.

1. Sirosis hati

Gangguan liver atau penyakit liver bisa dialami oleh siapa saja. Sedangkan penyakit liver stadium akhir dalam istilah medis dikenal dengan sirosis hati. Sirosis terjadi ketika cedera hati meninggalkan jaringan parut yang mencegah hati berfungsi secara normal. Hal ini dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, infeksi virus atau efek obat-obatan.

Orang dengan sirosis hati mungkin mengalami mual, lesu, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, dan kulit atau mata menguning.

2. Pneumonia

Pneumonia atau paru-paru sering basah terjadi karena infeksi bakteri, virus atau jamur. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kantung udara (alveoli). Gangguan pada sistem sekretori ini menyerang alveolus yang berperan penting dalam proses pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).

Akibatnya, oksigen dari paru-paru sulit mengalir melalui pembuluh darah. Korban akan mengalami gejala sesak napas, nyeri dada, batuk, dan demam.

3. Infeksi saluran kemih

Pertumbuhan bakteri yang masuk ke saluran kemih dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Biasanya, bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah penyebab penyakit ini. Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Namun, pria, orang paruh baya dan anak-anak juga berisiko. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil (anyang-anyangan), nyeri panggul, dan urin keruh dan berbau tajam.

4. Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan salah satu gangguan sistem ekskresi yang paling sering menyerang ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh pembentukan endapan mineral dan garam yang keras di ginjal. Asupan kalsium yang berlebihan, kadar asam urat yang tinggi, infeksi, dan faktor genetik dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

Orang dengan penyakit ginjal mungkin mengalami rasa sakit di punggung dan di bawah tulang rusuk, sensasi terbakar saat buang air kecil, darah dalam urin, demam, mual, dan muntah.

5. Radang usus besar

Usus besar atau usus besar menghasilkan limbah berupa tinja. Salah satu gangguan pada organ ekskresi ini adalah radang usus besar atau pankolitis. Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut, mual, muntah, diare, pendarahan dubur, demam, kelelahan, serta penurunan nafsu makan dan berat badan. Peradangan usus besar dapat mempengaruhi seluruh lapisan usus besar. Peradangan yang lebih luas tentu akan memperburuk gejala yang Anda alami.

6. Biang keringat

Milia, juga dikenal sebagai biang keringat, terjadi ketika keringat, sel kulit mati, atau bakteri terperangkap di bawah lapisan kulit. Ganggang dalam sistem ekskresi kulit menyebabkan lepuh merah kecil, gatal dan terbakar pada kulit. Biasanya biang keringat muncul di leher, bahu, dada, dan lipatan kulit.

7. Jerawat

Jerawat merupakan masalah kulit yang dikeluhkan banyak orang. Jerawat terjadi ketika keringat dan sel-sel kulit mati menumpuk di pori-pori yang tersumbat dan bakteri tumbuh di sana. Siapapun bisa mengalami masalah kulit ini. Namun, jerawat lebih sering terjadi pada masa remaja karena pengaruh hormon androgen yang meningkat selama masa pubertas.

Tanda dan gejala jerawat tergantung pada tingkat keparahannya dan berkisar dari bintik putih atau hitam, benjolan berisi nanah hingga benjolan yang menyakitkan pada kulit.

Sumber:

Penyebab anak susah tidur

Tips kesehatan