Cara Mencegah Gangguan Pernapasan Akibat Erupsi Gunung

Cara Mencegah Gangguan Pernapasan Akibat Erupsi Gunung

Christine Tracy – Indonesia merupakan salah satu dari empat negara di dunia dengan gunung berapi terbanyak. Beberapa gunung berapi di Indonesia juga mulai mengalami peningkatan aktivitas. Tentunya kondisi ini juga mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah pegunungan. Letusan atau erupsi gunung berapi seringkali memicu gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan.

Pasalnya, kabut atau asap vulkanik yang sering muncul saat erupsi dapat mengiritasi paru-paru dan memperburuk gangguan paru-paru yang ada. Kabut vulkanik mengandung abu, debu, belerang dioksida, karbon monoksida, dan berbagai gas berbahaya yang mencemari udara. Kabut vulkanik juga mengandung aerosol yang sangat asam dan dapat masuk ke paru-paru. Menghirup kabut vulkanik dapat mengiritasi paru-paru dan selaput lendir. Tentu saja hal itu dapat mempengaruhi fungsi paru-paru kita. Partikel asam dalam asap vulkanik juga dapat menyebabkan masalah berikut:

  • Sulit bernafas
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Produksi mukus yang berlebihan.

Kabut vulkanik juga dapat memperburuk gejala pernapasan yang ada, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik. Jual Alat HFNC

Bagaimana cara mengatasinya?

Menurut American Lung Association, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru di area yang terkena ruam. Begitulah:

1. Hindari aktivitas di luar ruangan

Batasi aktivitas di luar rumah. Tutup pintu dan jendela agar debu atau kabut vulkanik tidak masuk ke dalam rumah.

2. Gunakan AC

Pasang AC dengan pengaturan resirkulasi agar udara luar tidak masuk ke dalam ruangan dan udara bersih bersirkulasi melalui AC dan air purifier.

3. Lakukan tindakan pencegahan ekstra Lakukan tindakan pencegahan ekstra untuk anak-anak, orang tua, dan orang dengan penyakit paru-paru, yang lebih sensitif terhadap gas dan asap.

4. Menggunakan mobil saat mengemudi

Jika harus bepergian, gunakan mobil atau kendaraan tertutup. Nyalakan AC kendaraan dengan pengaturan “recirculation”.

5. Hindari memakai masker debu biasa.

Masker debu biasa, yang dirancang untuk menyaring partikel besar, tidak efektif dalam melindungi kita dari paparan kabut dan debu vulkanik yang berbahaya. Sebagai gantinya, kenakan masker medis atau N95 yang dapat menyaring partikel yang lebih kecil. Harga Alat HFNC

Artikel ini adalah bagian dari Parapuan. Parapuan adalah ruang tumbuh kembang perempuan untuk meraih mimpinya.